2. THE BODY SHOP
2.1 Sejarah / Filosofi Perusahaan
Toko The Body Shop pertama kali dibuka pada tanggal 26 Maret 1976 di Brighton, sebelah tenggara Inggris, dan pendirinya adalah Anita Roddick. Pada saat itu, beliau berpikir bahwa kecantikan manusia tidak hanya dari tempelan kosmetik, namun terpancar secara alami dari dalam manusia itu sendiri, yang memberi keseimbangan antara manusia dan alam. Oleh karena itu, Anita memikirkan untuk mengembangkan produk kecantikan berkonsep Green, yaitu mengandung bahan-bahan alami sehingga mengurangi pencemaran lingkungan namun berkhasiat. Saat pertama membuka toko, Anita hanya mampu menjual 25 jenis produk kecantikan yang dibuat dengan tangan (hand-made), namun berkembang dengan sangat pesat hingga terdapat cabang di seluruh dunia.
Pada tahun 1978 sebuah kios di Brussels menjadi toko franchise pertama yang berada di luar negeri, dan pada tahun 1982 semakin banyak toko-toko baru yang dibuka dalam hitungan dua toko per bulannya.
Pada tahun 1985, dalam tahun pertamanya sebagai industri publik, The Body Shop menyerukan Greenpeace. Setahun kemudian, The Body Shop menciptakan Departemen Proyek Lingkungan (Environmental Project Department) miliknya sendiri, dan kampanye pertamanya ialah “Selamatkan Ikan Paus” bersama Greenpeace, pada tahun 1986.
Pada tahun 1990, hanya berselang satu tahun setelah pembukaan toko di Amerika Serikat, sekitar 2500 permintaan franchise langsung diterima. Dan hanya dalam waktu 14 tahun, The Body Shop telah memiliki ribuan cabang di 39 negara diseluruh dunia.
Dalam tahun yang sama juga, Yayasan The Body Shop (The Body Shop Foundation) didirikan, yang menanggapi isu-isu tentang hak-hak manusia dan grup perlindungan lingkungan. Dan tahun-tahun berikutnya, The Body Shop telah mengadakan kampanye mengenai kepedulian terhadap sesama, mengajarkan masyarakat menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, sampai pada perlindingan hak-hak hewan, seperti percobaan kosmetik kepada hewan.
The Body Shop telah berhasil mencetak beberapa prestasi kemanusiaan dalam 35 tahun, diantaranya ialah PETA Award atas komitmennya untuk tidak melakukan tes kosmetik kepada hewan. kerjasama dengan UNICEF dalam memerangi Kekerasan Dalam Rumah Tangga, promosi energi daur ulang, dan lain-lain.
2.2 Analisa Identitas Logo dan Nama
Sekilas, logo The Body Shop terlihat seperti berada dalam lingkaran. Namun bila diamati lagi, bentuk lingkaran tersebut menyerupai bentuk benih tanaman. Hal ini bisa berkaitan dengan konsep produk The Body Shop yang eco-friendly, dan bersahabat dengan alam. Benih juga merupakan awal mula dari suatu kelahiran dan bertumbuh menjadi individu (pohon) yang berguna untuk lingkungan, sehingga dapat diartikan sebagai awal yang baru, dan tidak menimbulkan dampak negatif yang terlalu besar untuk lingkungan.
Jenis tulisan yang digunakan oleh The Body Shop adalah Yoga Sans. Tidak banyak unsur dekoratif yang terdapat pada jenis tulisan. Makna yang terpancar dari jenis tulisannya ialah tegas, konsisten, dan serius.
Warna yang digunakan oleh logo tersebut adalah Darkgreen. Jika dikombinasikan dengan jenis tulisan, warna ini membuat logo terlihat lebih ‘playful’ sehingga terasa dapat cocok untuk segala usia. Namun dikarenakan penggunaan warna yang mudah dan merata ke seluruh bagian logo, The Body Shop dapat mengganti warna logo untuk berbagai keperluan sesuai dengan warna latar belakangnya. Sebagai contoh, produk dengan kemasan biru logonya berwarna putih, dan lain sebagainya.
2.3 Produk
Produk utama The Body Shop ialah produk perawatan tubuh, hampir segala keperluan dari atas rambut sampai ujung kaki tersedia pada produknya. Beberapa contoh produk The Body Shop sampai sekarang ialah:
- Wajah: Pembersih wajah, masker wajah, pelembab, perawatan mata, perawatan bibir, sabun pencuci muka, serum.
- Badan: Deodoran, lotion, perawatan tangan dan kaki, sabun badan, scrub, perawatan kuku.
- Rambut: Shampoo, conditioner, perawatan rambut, hair styling.
- Kosmetik: Bedak, blush-on, lipstik, peralatan make-up.
- Parfum: cologne, parfum wanita, parfum pria, lilin/aromaterapi.
- Aksesoris: Sikat badan, peralatan perawatan kuku, loofah.
2.4 Hasil Tinjauan Lapangan
Berikut adalah ulasan data lapangan mengenai toko The Body Shop di Mall Emporium, Jakarta, Indonesia.
Identitas Toko
- Nama Toko: The Body Shop
- Jenis Toko: Komersil produk perawatan tubuh
- Alamat: Pluit Emporium Mall, Kav G 53
Jl Pluit Selatan Raya Kawasan Cbd Pluit Blok 5-6, Jakarta Utara
Utara: Pluit Junction
Timur: SD / SMA Pluit Raya, BCA
Selatan: PT. Inti Boga Sejahtera
Barat: Bangunan kantor
Aktivitas Pengguna
- Pengunjung: Memasuki toko –> Melihat-lihat produk / berjalan mengelilingi toko –> Menentukan pilihan –> Melakukan transaksi dengan kasir –> Keluar toko
- Pegawai: Menjaga toko (berdiri pada spot tertentu), menjaga bagian kasir, menjaga ruang stok barang
Jenis Pelayanan
- Kombinasi: Pengunjung memlihat dan memilih barang yang disukai, namun dapat dibantu oleh pegawai yang bersangkutan.
Kondisi Interior Toko
– Konsep pintu masuk terbuka dan lebar, sehingga pengunjung tidak harus membuka pintu ataupun melewati pintu masuk yang sempit. Pintu masuk yang sangat terbuka seperti ini juga bisa menandakan bahwa The Body Shop menerima siapapun yang datang dengan tangan terbuka.
– Signage: Nama toko tertulis dengan jelas pada tampak depan toko, menggunakan background berwarna hijau dan tulisan The Body Shop menggunakan warna putih dan indirect light putih untuk tulisannya.
– Window Display: Tampak luar toko hanya dibatasi oleh kaca transparan, dan sedikit tertutupi oleh banner / poster The Body Shop. Seluruh isi dalam toko dapat terlihat cukup jelas dari luar. Produk yang ditampilkan tidak terlalu banyak, hanya beberapa produk yang merupakan produk baru atau memiliki promo khusus.
– Wall Display: Produk yang dijual disusun pada rak-rak yang menempel pada hampir semua sisi toko. Pembagian penyusunan produk dibagi atas fungsi dan jenis produk.
– Table Display: Beberapa produk juga disusun pada meja yang berada di tengah ruangan. Pada meja tertentu, produk yag dipajang memiliki promo khusus dan biasanya ditempatkan dekat pintu masuk atau di tengah-tengah toko.
– Terdapat beberapa jenis furniture yang digunakan pada toko, yaitu meja display, rak display, dan counter desk kasir. Semua furniture menggunakan material dasar plywood yang dilapisi HPL coklat. Pada rak display, selain menggunakan plywood juga menggunakan stainless dan kaca sebagai landasan rak.
– Pencahayaan pada toko The Body Shop ialah standar dan mengikuti jalur elektrikal yang ditentukan pihak Mall. Lampu pada toko menggunakan downlight. Tidak terdapat permainan plafon yang berarti.
– Lantai pada toko The Body Shop Emporium Mall juga tidak terdapat unsur dekoratif yang berarti. Pada gambar di atas, lantainya menggunaka granit olahan berwarna putih. Tidak ada penaikan / penurunan lantai, ataupun motif-motif.
– Ornamen dalam toko tidak banyak diterapkan pada plafon dan lantai toko. Sebaliknya, ornamen-ornamen banyak diterapkan pada sisi vertikal, yaitu dinding / kaca. Ornamen utama dalam toko ialah wallpaper dan stiker kaca bergambar bambu dan pohon, sehingga memberi warna hijau pada keseluruhan toko. Hal ini juga berkaitan dengan konsep Green The Body Shop, yang memberi arti bahwa mereka juga mencintai alam.
Warna paling dominan yang digunakan dalam iterior toko The Body Shop ialah warna-warna natural seperti warna coklat kayu, dan warna hijau daun.
http://www.thebodyshop.co.uk/_en/_gb/services/aboutus_history.aspx
http://typophile.com/node/74586
http://www.cryer.co.uk/resources/javascript/html2.htm
Sumber foto: Dokumen pribadi